BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan salah satu bidang kajian dan bidang studi dalam
tatanan Undang-undang Sistem Pendidikan No. 20 tahun 2003 , yang memiliki
fungsi dan peranan antara lain adalah sebagai pendidikan hukum, pendidikan
politik dan pendidikan kewarganegaan sendiri. Pendidikan Kewarganegaraan itu
sendiri sebagaimana telah diketahui sejak diberlakukannya melalui kurikulum
sekolah tahun 1975 adalah Mata Pelajaran yang berdiri sendiri yang tujuan
umumnya alah membentuk warga Negara yang baik.
Mata Pelajaran
pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warganegara yang mampu memahami dan melaksanakan hak-hak kewajibannya untuk
menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka secara otomatis pola pikir masyarakat
berkembang dalam setiap aspek. Hal ini sangat berbengaruh besar terutama dalam
dunia pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru dalam pendidikan
kewarganegaraan serta keterkaitan dan aplikasi menjadi pembelajaran yang
kreatif, produktif dan kolaboratif.
Perubahan yang terjadi pada kurikulum ini diharapkan dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik lagi. Kurikulum yang
diberlakukan sekarang yaitu kurikulum 2006 (KTSP), diharapkan dapat berjalan
secara operasional, sehingga dapat memberikan kompetensi yang cukup bagi
peserta didik untuk mengembangkan dirinya, namun tidak menyimpang dari
peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian kurikulum PKn itu?
2.
Bagaimana konsep dasar
kurikulum di SD?
3.
Bagaimana standar kompetensi
dan kompetensi dasar PKn di SD?
C.
TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH
a.
TUJUAN MAKALAH
1.
Dapat mengetahui pengertian kurikulum
PKn.
2.
Dapat mengetahui konsep dasar
kurikulum di SD.
3.
Dapat mengetahui standar kompetensi
dan kompetensi dasar PKn di SD.
b.
MANFAAT MAKALAH
Dengan mempelajari
makalah ini diharapkan pembaca dapat memperoleh
informasi mengenai Kurikulum PKn di SD dengan demikian
semoga mahasiswa akan dapat memahami lebih jauh akan pentingnya krikulum
terhadap mata pelajaran kewarganegaraan (PKn).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KURIKULUM PKN
Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Purwodarminto), kurikulum diartikan sebagai susunan
matapelajaran. Kurikulum mengandung 4 dimensi yang saling berhubungan
(Fathurrohman dan Wuri Wuryandani, 2011), yakni:
1.
Kurikulum sebagai ide.
2.
Kurikulum sebagai rencana
tertulis
3.
Kurikulum sebagai kegiatan
4.
Kurikulum sebagai hasil belajar
Kurikulum sebagai kegiatan merupakan hasil terjemahan
Guru di lapangan berdasarkan kurikulum
sebagai ide atau sebagai rencana tertulis. Jadi faktor kemampuan, pengalaman,
kemauan dan sarana sekolah menentukan hasilnya apakah sama dengan ide dan
rencana tertulis atau dapat juga jauh berbeda hasilnya.
Kurikulum PKn adalah acuan untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran pendidikan Kewarganegeraan yang merangsang siswa untuk
memiliki kecakapan berfikir secara kritis, rasional dan Kreatif di samping itu
untuk meningkatkan partisipasi aktif dan rasa bertanggung jawab serta
membiasakan bertindak cerdas dalam kegiatan masyarakat dalam menanggapi isu-isu
kewarganegaraan.
Sementara itu ditetapkan pula bahwa ”Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan
bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.”
B.
KONSEP DASAR KURIKULUM DI SD
Pendidikan terjadi ketika ada interaksi antara pendidik dan
perserta didik. Dalam lingkungan keluarga interaksi antara ayah dan anak
merupakan proses dalam pendidikan. Interaksi pendidikan antara orang tua dengan
anaknya sering tidak disadari. Dalam kehidupan keluarga interaksi pendidikan
dapat terjadi setiap saat, setiap kali orang tua bertemu, berdialog dan bergaul
dengan anak-anaknya. Yang menjadi pendidik di lingkungan keluarga adalah Orang
tua, karena statusnya sebagai ayah dan ibu. Sehingga pendidikan dalam keluarga
lebih di kenal denghan pendidikan informal.
Sedangkan Pendidikan dalam lingkungan sekolah lebih bersifat
formal. Proses dalam pendidikan sekolah melalui perencanaan yang tersusun
secara sistematis. Guru sebagai pendidik merancang sedemikian rupa kompetensi
yang dihasilkan oleh siswa. Setiap praktik pendidikan diarahkan kepada
pencapaian tujuan tertentu, apakah berkaiatan dengan penguasaaan pengetahuan,
pengembangan pribadi, kemampuan sosial, atauapun kemampuan bekerja.
Kurikulum menurut pandangan lama mempunyai makna kumpulan
mata-mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau di pelajari oleh siswa.
Pengertian ini sudah ada sejak zaman yunani dan masih ada sebagian yang
berpandangan seperti ini sampai sekarang.
Pendapat yang muncul selanjutnya adalah kurikulum tidak
hanya berdasarkan isi, tapi lebih menekankan kepada pengalaman belajar. Menurut
Ronald C.Doll (dalam Nana Syaodih Sukmadinata, 2005: 4), kurikulum tidak hanya
berupa penekanan dari isi kepada proses, tetapi menunjukkan adanya paerubahan
lingkup, dari konsep yang sangat sempit kepada konsep yang lebih luas. Sehingga
pengalaman siswa merupakan konsep yang lebih luas. Pengalaman dapat berlangsung
di sekolahan, rumah atapun di masyarakat, baik bersama guru ataupun tanpa guru.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
·
Berpikir
secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
·
Berpartisipasi
secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.
·
Berkembang
secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
·
Berinteraksi
dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
1. Ruang lingkup PKN
di SD-MI
Dalam BSNP, ruang
lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
a.
Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah
Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam
pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Keterbukaan dan jaminan keadilan.
b.
Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,
Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan
internasional.
c.
Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM,
Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d.
Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga
diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan
kedudukan warga negara.
e.
Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f.
Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan
kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan
sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani,
Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi.
g.
Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai
ideologi terbuka.
h.
Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik
luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
2. Prinsip Penyajian
Kurikulum PKn di SD
Prinsip penyajian
dalam PKn menurut Abdul Aziz Wahab (2002: 28) ada empat yaitu sebagai berikut:
a.
Dari mudah ke sukar
Prinsip ini digunakan dalam pengajaran khususnya dalam
pendidikan nilai, moral, dan teori-teori pendidikan. Untuk memahami hal-hal
yang bersifat sukar dimulai dari yang bersifat mudah. Apabila di lihat dari prinsip
perkembangan anak, prinsip ini memang sangat tepat untuk siswa SD.
b.
Dari sederhana ke rumit
Prinsip ini pada dasarnya adalah konsep atau nilai dan moral
yang berkenaan dengan pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-haari. Jadi konsep atau nilai dan moral temasuk dalam hal ketrampilan
(skill) mulai dari yang sederhana ke yang rumit.
Melalui pembiasaan, latihan atau keteladanan yang di mulai
sejak kecil, akan terbiasa dengan hal-hal yang baik yang sifatnya masih
sederhana, kemudian ditingkatkan secara bertahap ke hal-hal yang sifatnya lebih
sukar. Kematangan usia juga sangat memiliki peran dalam kaitannya dengan
fase-fase perkembangan. Siswa SD mudah menangkap dari hasil pengamatan.
c.
Dari yang bersifat kongkrit ke Abstrak
Siswa SD pada prinsipnya lebih mudah menaangkap hal-hal yang
sifatnya kongkrit dari pada yang sifatnya abstrak. Guru dapat memberikan
contoh-contoh sederhana yang dapat di tiru oleh siswa. Media sangat di perlukan
untuk mengkongkritkan sesuatu hal yang di rasa sangat di perlukan guna
mempermudah pemahaman siswa.
d.
Dari lingkungan paling dekat ke lingkungan lebih luas
Lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak
adalah lingkunga keluarga. Dalam keluarga anak lebih banyak melakukan
interaksi. Namun apakah lingkungan keluarga menjadi lingkungan pertama dan
utama dalam memperoleh pendidikan.
Anak dibesarkan dalam keluarga yang pada dasarnya dilakukan
oleh orang tua sebagai wujud tanggungjawab. Hal itu sebagai wujud alamiah yang
didasari oleh rasa kasih sayang orang tua kepada anaknya. Sehingga apabila
orang tua melakukan dengan tanggung jawab, maka hal itu sebagai suri tauladan
bagi anaknya. Demikian juga sebaliknya apabila orang tua tidak mempedulikan
anaknya dengan tidak memberikan kasih sayang maka yang terjadi adalah sikap
tidak tanggung jawab. Proses ini akan memberikan gambaran kepada anaka
bahwasannya ada aturan-aturan atau norma-norma yang harus dipatuhi dalam
bergaul atau berinteraksi dengan orang lain.
3. Pengembangan Kurikulum Pkn di SD
Standar kompetensi dan kompetensi
dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam
merancang kegiatan pembelajaran dan
penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
Pengembangan kurikulum dilakukan oleh sekolah dan komite
sekolah didasarkan pada prinsip-prinsip
sesuai dengan Permendiknas No 22 Tahun 2006 yaitu:
a.
Berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
Peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggungjawab. Pengembangan kompetensi disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan.
b.
Beragam dan terpadu. Pengembangan kurikulum perlu memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat serta status
social ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komonen muatan wajib kurikulum, muatan local dan pengembangan
diri secara terpadu serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antar substansi.
c.
Tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni. Pengembangan kurikulum
didasarkan atas kesadaran bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni berkembang secara dinamis sehingga
semangat dan isi kurikulum akan mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan iptek dan seni.
d.
Relevan dengan kebutuhan
kehidupan. Pengembangan kurikulum melibatkan seluruh stake holder untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan ketrampilan pribadi,
ketrampilan berpikir, ketrampilan social, ketrampilan akademik dan ketrampilan
vokasional merupakan suatu keniscayaan.
e.
Menyeluruh dan
berkesinambungan. Pengembangan kurikulum disesuaikan dengan subtansi yang mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan serta mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikan.
f.
Belajar sepanjang hayat.
Pengembangan kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsure pendidikan formal, non formal dan in
formal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang menuju manusia seutuhnya.
g.
Seimbang antara kepentingan
nasional dan kepentingan daerah. Pengembangan kurikulum memperhatikan
kepentingan nasional dan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional
dan daerah harus saling mengisi
dan saling memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam
kerangka Negara Kesatuan RI.
C.
STANDAR KOMPETENSI DAN
KOMPETENSI DASAR PKn DI SD
Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah
dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di
kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap
Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa
yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan
aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi
Dasar.
Dalam menyusun RPP
guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam
RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran,
Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.
Standar Kompetensi
adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata
pelajaran tertentu. Standar
kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar).
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji
Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a.
Urutan
berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD.
b.
Keterkaitan
antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c.
Keterkaitan
standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal
yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran
tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.
Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu
mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.
Urutan berdasarkan hierarki
konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar.
b.
Keterkaitan
antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c.
Keterkaitan
standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang
ditargetkan/ dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi
dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah
yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran
dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar
Kelas I,
Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1.
Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
|
1.1 Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa
1.2 Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di
sekolah
1.3. Menerapkan hidup rukun
di rumah dan di sekolah
|
2. Membiasakan tertib di rumah dan di sekolah
|
2.1 Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah
2.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah
|
Kelas I,
Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3. Menerapkan hak
anak di rumah dan di sekolah
|
3.1 Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar dengan gembira dan
didengar pendapatnya
3.2 Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah
|
4. Menerapkan kewajiban anak di rumah dan di sekolah
|
4.1 Mengikuti tata tertib di rumah
dan di sekolah
4.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat
|
Kelas II, Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1.
Membiasakan hidup bergotong royong
|
1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
1.2 Melaksanakan hidup rukun,
saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah
|
2. Menampilkan
sikap cinta lingkungan
|
2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan
dunia hewan
2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam
|
Kelas II, Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3. Menampilkan sikap
demokratis
|
3.1 Mengenal kegiatan bermusyawarah
3.2 Menghargai suara terbanyak (mayoritas)
3.3. Menampilkan sikap mau
menerima kekalahan
|
4. Menampilkan nilai- nilai Pancasila
|
4.1. Mengenal nilai
kejujuran, kedisiplinan dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
4.2. Melaksanakan perilaku
jujur, disiplin dan senang bekerja dalam kegiatan sehari-hari
|
Kelas III,
Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1.
Mengamalkan makna sumpah pemuda
|
1.1 Mengenal makna satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa
1.2 Mengamalkan
nilai-nilai sumpah pemuda dalam kehidupan sehari hari
|
2. Melaksanakan
norma yang berlaku di masyarakat
|
2.1 Mengenal aturan-aturan yang
berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan
masyarakat sekitar
2.3. Melaksanakan
aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan masyarakat sekitar
|
Kelas III, Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3. Memiliki rasa
harga diri sebagai individu
|
3.1 Mengenal pentingnya memiliki
harga diri
3.2 Memberi contoh
bentuk harga diri, seperti menghargai diri sendiri, mengakui kelebihan dan
kekurangan diri sendiri dan lain lain.
3.3. Menampilkan perilaku
yang mencerminkan harga diri
|
Kelas
IV, Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1.
Memahami sistem pemerintahan desa
dan pemerintah kecamatan
|
1.1 Mengenal
lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan
1.2 Menggambarkan
struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan
|
2. Memahami sistem pemerintahan
kabupaten, kota, dan provinsi
|
2.1 Mengenal
lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
2.2 Menggambarkan
struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi
|
Kelas
IV, Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3.
Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat
|
3.1 Mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll.
3.2 Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat
pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri
|
4. Menunjukkan
sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
|
4.1 Memberikan
contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
4.2 Mengidentifikasi
jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional
4.3 Menentukan
sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya
|
Kelas V,
Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
|
1.1
Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.2
Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.3
Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
|
2.
Memahami peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah
|
2.1
Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
2.2
Memberikan contoh peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
|
Kelas V, Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3. Memahami
kebebasan berorganisasi
|
3.1 Mendeskripsikan
pengertian organisasi
3.2 Menyebutkan
contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat
3.3 Menampilkan
peran serta dalam memilih organisasi di sekolah
|
4.
Menghargai keputusan bersama
|
4.1 Mengenal
bentuk-bentuk keputusan bersama
4.2 Mematuhi
keputusan bersama
|
Kelas VI, Semester 1
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1.
Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara
|
1.1 Mendeskripsikan
nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
1.2 Menceritakan
secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara
1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang
berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam
kehidupan sehari-hari
|
2. Memahami sistem pemerintahan
Republik Indonesia
|
2.1 Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada
2.2 Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara
sesuai UUD 1945 hasil amandemen
2.3
Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintahan pusat dan daerah
|
Kelas VI, Semester 2
Stándar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3.
Memahami peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia
Tenggara
|
3.1 Menjelaskan pengertian kerjasama
negara-negara Asia Tenggara
3.2 Memberikan contoh peran Indonesia dalam
lingkungan negara-negara di Asia Tenggara
|
4.
Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi
|
4.1
Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif
4.2
Memberikan contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam
percaturan internasional
|
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Nazhira. Mawar.
2012. Makalah Kajian Kurikulum PKn. http://mawarnazhira.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html.
(20-03-2014/ 12:45).
_______________.2011. Makalah Pembelajaran PKn di SD. http://www.beritakaget.com/arsip/makalah-pembelajaran-pkn-di-sd.html.
(20-03-2014/ 13:01)
Agus Chandra.
2011. Perangkat Pembelajaran Silabus RPP KKM & Promes. www. Aguschandra.com
Dasim
Budimansyah. 2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun
karakter Bangsa. Widya Aksara Press. Bandung
Fathurrohman dan
Wyei Wuryandari. 2010. Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar.
Nuha Litera. Yogyakarta.
Syarifuddin. 2011.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Program Studi PGSD. UMC. Cirebon.
Winataputra.
2001. Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pendidikan Demokrasi.
Disertasi Sps UPI.
Makasihh
BalasHapus