BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering
kita jumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan dalam bentuk data.
Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi
sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang
mempelajari tentang
cara-cara mengelolah data.
Untuk meperoleh data-data tersebut,
diperlukan adanya sebuah penelitian. Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga
berbagai langka-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan
penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita ingin
teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut
hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis
hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali
permasalahan-permasalahan dan juga kesalahan dalam melakukan penelitian.
Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian akan dibahas
dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang terjadi.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian dari hipotesis?
2.
Apakah konsep hipotesis itu?
3.
Apa kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat dari hipotesis ?
4.
Bagaimana prosedur
pengujian hipotesis?
5.
Apa
sajakah jenis-jenis
pengujian hipotesis?
C.
Tujuan
Dan Manfaat Makalah
1.
Tujuan Makalah
a. Menjelaskan tentang pengertian
hipotesis
b. Menjelaskan tentang konsep hipotesis
c. Menjelaskan tentang kegunaan,
ciri-ciri dan cara manfaat
hipotesis
d. Menjelaskan tentang prosedur
pengujian hipotesis
e. Menjelaskan tentang jenis-jenis pengujian
hipotesis
2.
Manfaat Makalah
1.
Meningkatkan
pemahaman tentang pengertian hipotesis
2.
Meningkatkan
pemahaman tentang konsep hipotesis
3.
Meningkatkan
pemahaman tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis
4.
Meningkatkan
pemahaman tentang prosedur pengujian hipotesis
5.
Meningkatkan
pemahaman tentang jenis-jenis pengujian hipotesis
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa
Yunani, Hupo
berarti Lemah atau kurang atau di bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau
pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang
akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui
sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman
pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara. Atas dasar dua definisi
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan
sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.
Hipotesis
statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan
populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis
statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal
atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku,
dan proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus berbentuk
kuantitas untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di
terima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan di tolak jika
terjadi penyangkalan dari pernyataannya.
Pengujian
Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan
memutuskan apakah menerima atau
menolak hipotesis itu.
Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian,
artinya keputusan bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar
kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis
merupakan bagian terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif),
karena berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan
persoalan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.
B. Konsep Hipotesis
Hipotesis
penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1)
yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan
teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum
berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata dilapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan
kalimat positif. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan,
pengaruh, atau perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan dengan kalimat
negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan pasti nilai
parameter.
C.
Kegunaan,
Ciri-ciri dan Cara Manfaat
Hipotesis
1.
Kegunaan hipotesis antara lain:
a.
Hipotesis memberikan penjelasan
sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam
suatu bidang.
b.
Hipotesis memberikan suatu pernyataan
hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian.
c.
Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
d.
Hipotesis memberikan kerangka untuk
melaporkan kesimpulan penyelidikan.
2.
Ciri-ciri Hipotesis
Ciri-ciri hipotesis yang
baik adalah sebagai berikut:
a.
Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b.
Hipotesis harus menyatakan hubungan
yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
c.
Hipotesis harus dapat diuji
d.
Hipotesis hendaknya konsistesis dengan
pengetahuan yang sudah ada.
e.
Hipotesis hendaknya dinyatakan
sesederhana dan seringkas mungkin.
3. Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis dalam sebuah
penelitian memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Memberikan
batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
b. Mengarahkan dan
menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta,
yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
c. Sebagai alat
yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke
dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
d. Sebagai panduan
dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
D. Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur
pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah yang di pergunakan dalam
menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini langkah-langkah
pengujian hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
1.
Menentukan Formulasi Hipotesis
Formulasi
atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu
sebagai berikut;
a.
Hipotesis
nol / nihil (HO)
Hipotesis
nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan di uji.
Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan hipotesis
sebenarnya.
b.
Hipotesis
alternatif/ tandingan (H1 / Ha)
Hipotesis
alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai lawan atau tandingan dari
hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3 keadaan berikut:
1)
H1
menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang di
hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan.
2)
H1
menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di hipotesiskan.
Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu pengujian sisi
atau arah kiri.
3)
H1
menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang di hipotesiskan.
Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu pengujian sisi
atau arah kanan dan kiri sekaligus.
Secara umum, formulasi hipotesis dapat di
tuliskan :
Apabila hipotesis nol (H0) diterima
(benar) maka hipotesis alternatif (Ha) di tolak. Demikian pula sebaliknya, jika
hipotesis alternatif (Ha) di terima (benar) maka hipotesis nol (H0)
ditolak.
2.
Menentukan Taraf Nyata (α)
Taraf nyata
adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis
terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang di
gunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang di uji,
padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang
sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam %, yaitu: 1%
(0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf nyata di tuliskan
sebagai α0,01, α0,05, α0,1. Besarnya nilai α
bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya
kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di tolerir. Besarnya kesalahan
tersebut di sebut sebagai daerah kritis pengujian (critical region of a test)
atau daerah penolakan ( region of rejection).
Nilai α yang
dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk menentukan nilai distribusi yang
di gunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z), distribusi t, dan
distribusi X². Nilai itu sudah di sediakan dalam bentuk tabel di sebut nilai
kritis.
3.
Menentukan Kriteria Pengujian
Kriteria
Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak
hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel
distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan
bentuk pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau
arah pengujian.
Penerimaan Ho
terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada
nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
Penolakan Ho
terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada
nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
Dalam bentuk
gambar, kriteria pengujian seperti gambar di bawah ini:
4.
Menentukan Nilai Uji Statistik
Uji
statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu
dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk menduga
parameter data sampel yang di ambil secara random dari sebuah populasi.
Misalkan, akan di uji parameter populasi (P), maka yang pertama-tam di hitung
adalah statistik sampel (S).
5.
Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan
penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho)
yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan
setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai
kritis.
a.
Penerimaan Ho terjadi
jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b.
Penolakan Ho terjadi jika
nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.
Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di
atas dapat di ringkas seperti berikut:
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0)
dan hipotesis alternatifnya (Ha)
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai
table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan
penolakan H0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistic
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan
penolakan H0.
E. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis
Pengujian
hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis berdasarkan criteria yang
menyertainya.
1.
Berdasarkan Jenis Parameternya
Didasarkan
atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas
tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
a.
Pengujian
hipotesis tentang rata-rata
Pengujian
hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata
populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya. Contohnya:
1)
Pengujian
hipotesis satu rata-rata
2)
Pengujian
hipotesis beda dua rata-rata
3)
Pengujian
hipotesis beda tiga rata-rata
b.
Pengujian
hipotesis tentang proporsi
Pengujian
hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai proporsi
populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya. Contohnya:
1)
Pengujian
hipotesis satu proporsi
2)
Pengujian
hipotesis beda dua proporsi
3)
Pengujian
hipotesis beda tiga proporsi
c.
Pengujian
hipotesis tentang varians
Pengujian
hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi
yang di dasarkan atas informasi sampelnya. Contohnya:
1)
Pengujian
hipotesis tentang satu varians
2)
Pengujian
hipotesis tentang kesamaan dua varians
2.
Berdasarkan Jumlah Sampelnya
Didasarkan
atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas dua jenis,
yaitu sebagai berikut:
a.
Pengujian
hipotesis sampel besar
Pengujian
hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih
besar dari 30 (n > 30).
b.
Pengujian
hipotesis sampel kecil
Pengujian
hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih
kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30).
3.
Berdasarkan Jenis Distribusinya
Didasarkan
atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas
empat jenis, yaitu sebagai berikut:
a.
Pengujian hipotesis
dengan distribusi Z
Pengujian
hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel normal
standard. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam
tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di
kemukakan. Contohnya :
1)
Pengujian
hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar.
2)
Pengujian
satu dan beda dua proporsi.
b.
Pengujian
hipotesis dengan distribusi t (t-student)
Pengujian hipotesis
dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t
sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel t-student. Hasil uji
statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima
atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :
1)
Pengujian
hipotesis satu rata-rata sampel kecil.
2)
Pengujian
hipotesis beda dua rata-rata sampel kecil.
c.
Pengujian
hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat)
Pengujian
hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat) adalah pengujian
hipotesis yang menggunakan distribusi χ2 sebagai uji statistik.
Tabel pengujiannya disebut tabel χ2. Hasil uji statistik ini kemudian
di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis
nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :
1)
Pengujian
hipotesis beda tiga proporsi.
2)
Pengujian
Independensi.
3)
Pengujian
hipotesis kompatibilitas
d.
Pengujian
hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
Pengujian
hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya
disebut tabel F. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam
tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di
kemukakan. Contohnya :
1)
Pengujian
hipotesis beda tiga rata-rata.
2)
Pengujian
hipotesis kesamaan dua varians.
4.
Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
Didasarkan
atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesis di bedakan
atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
a.
Pengujian
hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian
hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi
“tidak sama dengan” (Ho = dan H1 ≠).
b.
Pengujian
hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Pengujian
hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya (H1) berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil atau
sama dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau
H1 ≤ ). Kalimat “lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata
“paling sedikit atau paling kecil”.
c.
Pengujian
hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
Pengujian
hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau
sama dengan” (Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau
H1 ≥). Kalimat “lebih besar atau sama dengan” sinonim dengan
kata “paling banyak atau paling besar”.
F. Contoh Pengujian Hipotesis Rata-Rata
1. Pengujian Hipotesis
Satu Rata-Rata
a.
Sampel besar ( n > 30 )
Untuk
pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
1)
Formulasi
hipotesis
a)
Ho
: µ = µo
H1
: µ > µo
b)
Ho
: µ = µo
H1
: µ < µo
c)
Ho
: µ = µo
H1
: µ ≠ µo
2)
Penentuan
nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table (Zα)
Menentukan
nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan
dari tabel.
3)
Kriteria
Pengujian
a)
Untuk Ho
: µ = µo dan H1 : µ > µo
Ho
di terima jika Zo ≤ Zα
Ho
di tolak jika Zo > Zα
b)
Untuk Ho
: µ = µo dan H1 : µ < µo
Ho
di terima jika Zo ≥ - Zα
Ho
di tolak jika Zo < - Zα
c)
Untuk Ho
: µ = µo dan H1 : µ ≠ µo
Ho
di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
Ho
di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2
4)
Uji
Statistik
a)
Simpangan
baku populasi ( σ ) di ketahui :
b)
Simpangan
baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :
5)
Kesimpulan
Menyimpulkan
tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a)
Jika H0
diterima maka H1 di tolak.
b)
Jika H0 di tolak maka H1
di terima.
Contoh Soal :
Suatu pabrik susu merek Good
Milk melakukan pengecekan terhadap produk mereka, apakah rata-rata berat bersih
satu kaleng susu bubuk yang di produksi dan di pasarkan masih tetap 400 gram
atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya di ketahui bahwa
simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125 gram. Dari sample 50 kaleng
yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah di terima
bahwa berat bersih rata-rata yang di pasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan
taraf nyata 5 % !
Penyelesaian :
Diketahui :
n = 50, X = 375, σ = 125, µo
= 400
Jawab :
a.
Formulasi
hipotesisnya :
Ho
: µ = 400
H1
: µ < 400
b.
Taraf nyata
dan nilai tabelnya :
α = 5%
= 0,05
Z0,05
= -1,64 (pengujian sisi kiri)
c.
Kriteria
pengujian :
Ho di terima jika Zo ≥ - 1,64
Ho di tolak jika Zo < - 1,64
d.
Uji
Statistik
e.
Kesimpulan
Karena Zo
= -1,41 ≥ - Z0,05 = - 1,64 maka Ho di terima. Jadi, berat
bersih rata-rata susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang di pasarkan sama
dengan 400 gram.
b.
Sampel Kecil (n ≤ 30)
Untuk
pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
1)
Formulasi
hipotesis
a)
Ho
: µ = µo
H1
: µ > µo
b)
Ho
: µ = µo
H1
: µ < µo
c)
Ho
: µ = µo
d)
H1
: µ ≠ µo
2)
Penentuan
nilai α (taraf nyata) dan nilai t- table
Menentukan
nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu db = n – 1, lalu
menentukan nilai tα;n-1 atau tα/2;n-1 ditentukan dari
tabel.
3)
Kriteria
Pengujian
a)
Untuk Ho
: µ = µo dan H1 : µ > µo
Ho
di terima jika to ≤ tα
Ho
di tolak jika to > tα
b)
Untuk Ho
: µ = µo dan H1 : µ < µo
Ho
di terima jika to ≥ - tα
Ho
di tolak jika to < - tα
c)
Untuk Ho
: µ = µo dan H1 : µ ≠ µo
Ho
di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2
Ho di tolak jika to >
tα/2 atau to < - tα/2
4)
Uji Statistik
Simpangan baku
populasi ( σ ) di ketahui :
Simpangan
baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :
5)
Kesimpulan
Menyimpulkan
tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan criteria
pengujiannya).
a)
Jika H0
diterima maka H1 di tolak
b)
Jika H0
di tolak maka H1 di terima
Contoh soal :
Sebuah sample terdiri atas 15
kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti yang di berikan berikut ini.
( Isi berat kotor dalam
kg/kaleng)
1,21
1,21
1,23
1,20
1,21
1,24
1,22
1,24
1,21
1,19
1,19
1,18
1,19
1,23
1,18
Jika di gunakan taraf nyata
1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat dalam kaleng rata-rata memiliki
berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan alternatif tidak sama dengan). Berikan
evaluasi anda !
Penyelesaian :
Diketahui :
n = 15, α= 1%, µo =
1,2
Jawab:
∑X = 18,13
∑X2 = 21,9189
X = 18,13 / 15
= 1,208
a.
Formulasi hipotesisnya :
Ho
: µ = 1,2
H1
: µ ≠ 1,2
b.
Taraf nyata
dan nilai tabelnya
α = 1% = 0,01
tα/2
= 0,005 dengan db = 15-1 = 14
t0,005;14
= 2,977
c.
Kriteria
pengujian :
Ho di terima apabila : - 2,977 ≤ to ≤ - 2,977
Ho di tolak : to > 2,977 atau to < -
2,977
d.
Uji
Statistik
e.
Kesimpulan
Karena –t0,005;14
= -2,977 ≤ to = 1,52 ≤ t0,005;14 = - 2,977 maka Ho
di terima. Jadi, populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat
kotor 1,2 kg/kaleng.
2. Pengujian Hipotesis
Beda Dua Rata-Rata
a.
Sampel besar ( n > 30 )
Untuk
pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n > 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut.
1)
Formulasi
hipotesis
a)
Ho
: µ = µo
H1
: µ > µo
b)
Ho
: µ = µo
H1
: µ < µo
c)
Ho
: µ = µo
H1
: µ ≠ µo
2)
Penentuan
nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Zα)
Mengambil
nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan
dari tabel.
3)
Kriteria
Pengujian
a)
Untuk Ho
: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2
Ho
di terima jika Zo ≤ Zα
Ho
di tolak jika Zo > Zα
b)
Untuk Ho
: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2
Ho
di terima jika Zo ≥ - Zα
Ho
di tolak jika Zo < - Zα
c)
Untuk Ho
: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2
Ho
di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
Ho
di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2
4)
Uji
Statistik
a)
Simpangan
baku populasi ( σ ) di ketahui :
b)
Simpangan
baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :
5)
Kesimpulan
Menyimpulkan
tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a)
Jika H0
diterima maka H1 di tolak
b)
Jika H0
di tolak maka H1 di terima
Contoh Soal :
Seseorang berpendapat bahwa
rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B sama dengan alternatif A lebih
besar dari pada B. Untuk itu, di ambil sample di kedua daerah, masing-masing
100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35
dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5% ! Untuk
Varians/ simpangan baku kedua populasi sama besar !
Penyelesaian :
Diketahui :
n1 =
100
X1 =
38
s₁ = 9
n2 =
70
X2 = 35
s₂ = 7
Jawab:
a.
Formulasi
hipotesisnya :
Ho
: µ₁ = µ₂
H1
: µ₁ > µ₂
b.
Taraf nyata
dan nilai tabelnya :
α = 5%
= 0,05
Z0,05
= 1,64 (pengujian sisi kanan)
c.
Kriteria
pengujian :
Ho di terima jika Zo ≤ 1,64
Ho di tolak jika Zo > 1,64
d.
Uji Statistik
e.
Kesimpulan
Karena Zo
= 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho di tolak.
Jadi, rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan daerah B adalah tidak sama.
b.
Sampel kecil ( n ≤ 30 )
Untuk
pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji statistiknya
menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai
berikut:
1)
Formulasi
hipotesis
a.
Ho
: µ₁ = µ2
H1
: µ₁ > µ2
b.
Ho
: µ₁ = µ2
H1
: µ₁ < µ2
c.
Ho
: µ₁ = µ2
H1
: µ₁ ≠ µ2
2)
Penentuan
nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel (tα)
Mengambil nilai
α sesuai soal, kemudian nilai tα atau tα/2 ditentukan
dari tabel.
3)
Kriteria
Pengujian
a)
Untuk Ho
: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2
Ho
di terima jika to ≤ tα
Ho
di tolak jika to > tα
b)
Untuk Ho
: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2
Ho
di terima jika to ≥ tα
Ho
di tolak jika Zo < - tα
c)
Untuk Ho
: µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2
Ho
di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2
Ho
di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2
4)
Uji
Statistik
d = rata-rata dari nilai d
sd = simpangan baku dari nilai d
n = banyaknya pasangan
db = n-1
5)
Kesimpulan
Menyimpulkan
tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a)
Jika H0
diterima maka H1 di tolak
b)
Jika H0
di tolak maka H1 di terima
Contoh Soal :
1.
Sebuah
perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel sebanyak 12 orang
dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram. Pada akhir pelatihan di
berikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas pertama mencapai nilai
rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua metode
pelatihan, dengan alternative keduanya tidak sama! Gunakan taraf nyata 10%!
Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi normal dengan varians yang
sama!
Penyelesaian :
Diketahui :
n1 =
12 X1 =
80
s₁ = 4
n2 =
10 X2 =
75
s₂ = 4,5
Jawab:
a.
Formulasi
hipotesisnya :
Ho
: µ₁ = µ₂
H1
: µ₁ ≠ µ₂
b.
Taraf nyata
dan nilai tabelnya :
α =
10% = 0,10
db
= 12 + 10 – 2 = 20
t0,05;20
= 1,725
c.
Kriteria
pengujian
Ho
di terima apabila -1,725 ≤ t0 ≤ 1,725
Ho
di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725
d.
Uji
Statistik
e.
Kesimpulan
Karena t0
= 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho di
tolak. Jadi, kedua metode yang digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya.
2. Untuk mengetahui apakah keanggotaan dalam
organisasi mahasiswa memiliki akibat baik atau buruk terhadap prestasi akademik
seseorang, diadakan penelitian mengenai mutu rata-rata prestasi akademik.
Berikut ini data selama periode 5 tahun.
Tahun
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
Anggota
Bukan Anggota
|
7,0
7,2
|
7,0
6,9
|
7,3
7,5
|
7,1
7,3
|
7,4
7,4
|
Ujilah pada taraf nyata 1% apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa
berakibat buruk pada prestasi akademiknya dengan asumsi bahwa populasinya
normal !
Penyelesaian :
a.
Formulasi
hipotesisnya :
Ho
: µ₁ = µ₂
H1
: µ₁ < µ₂
b.
Taraf nyata
dan nilai tabelnya :
α = 1%
= 0,01
db
= 5 - 1 = 4
t0,01;4
= -3,747
c.
Kriteria
pengujian :
Ho
di terima apabila t0 ≥ - 3,747
Ho
di tolak apabila t0 < - 3,747
d.
Uji
Statistik :
Anggota
|
Bukan Anggota
|
d
|
d2
|
7,0
7,0
7,3
7,1
7,4
|
7,2
6,9
7,5
7,3
7,4
|
-0,2
0,1
-0,2
-0,2
0,0
|
0,04
0,01
0,04
0,04
0,00
|
Jumlah
|
-0,5
|
0,13
|
e.
Kesimpulan
Karena t0
= -1,6 > t0,01;4 = -3,747, maka Ho di
terima. Jadi, keanggotaan organisasi bagi mahasiswa tidak membeikan pengaruh
buruk terhadap prestasi akademiknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang
masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih
sementara.
Hipotesis
statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan
populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Pengujian Hipotesis adalah suatu
prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak
hipotesis itu.
Kegunaan hipotesis antara lain:
1. Hipotesis
memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis
memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
3. Hipotesis
memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis
memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
Ciri-ciri hipotesis yang
baik adalah sebagai berikut:
a.
Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b.
Hipotesis harus menyatakan hubungan
yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
c. Hipotesis
harus dapat diuji
d. Hipotesis
hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
e. Hipotesis
hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Manfaat Hipotesis
1)
Penetapan hipotesis dalam sebuah
penelitian memberikan manfaat sebagai berikut:
2)
Memberikan batasan dan memperkecil
jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
3)
Mengarahkan dan menyiapkan pola
pikir peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala
hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
4)
Sebagai alat yang sederhana dalam
memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan
penting dan menyeluruh.
5)
Sebagai panduan dalam pengujian
serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Prosedur Pengujian hipotesis
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis
nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha).
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan
menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa
penerimaan dan penolakan H0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistik
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal
penerimaan dan penolakan H0.
Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis
1.
Berdasarkan Jenis Parameternya
2.
Berdasarkan Jumlah Sampelnya
3.
Berdasarkan Jenis Distribusinya
4.
Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
B. Saran
Adapun saran yang dapat penyusun
sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu menggali potensi yang
ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan
cara mempelajari makalah ini. mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita ke depannya. Amiinn.
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, M
Hasan. 2002. Pokok-pokok materi statistik 2 (statistik intensif). Jakarta: Bumi Aksara.
Didit. (2013). Merumuskan Hipotesis.
[Online]. Tersedia: http://diditnote.blogspot.com/2013/04/merumuskan-hipotesis_7639.html. [29 Desember 2014].
__________. (2012). Pengertian Hipotesis. [Online]. Tersedia: http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=0CFgQFjAH&url=http%3A%2F%2Fprabowosetiyobudi.files.wordpress.com%2F2012%2F06%2Fpengertian-hipotesis.doc&ei=_EGqVPuRF8yXuASrhoGoCg&usg=AFQjCNE3X2Jpr76I2525d7pgqiveu_b_kg&sig2=Ozaect-8T99jkpkto8cHbg&bvm=bv.82001339,d.c2E. [31 Desember 2014].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar