BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada
seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau
sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang berprilaku. (Usman, 2006).
Sedangkan pakar psikologi lain dalam Slavin (2011) mengatakan motivasi sebagai
proses internal yang mengaktifkan, menuntun dan mempertahankan perilaku dari
waktu ke waktu. Dalam bahasa sederhana, motivasi adalah sesuatu yang
menyebabkan anda melangkah, membuat anda tetap melangkah dan menentukan kemana
anda mencoba melangkah. Berdasarkan rumusan tersebut motivasi merupakan faktor
dinamis, penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat
ditimbulkan oleh sesuatu motivasi, namun juga bisa disebabkan oleh beberapa
motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada dua
macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari 2 dalam pribadi seseorang
yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus
memiliki motivasi agar dapat mencapai sesuatu hasil yang sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah
dalam hal ini adalah ingin memahami lebih dalam tentang motivasi, fungsi
motivasi, tujuan motivasi, teori motivasi dan saran sebagai pengembangan
motivasi dalam pendidikan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan Motif
dan Motivasi?
2.
Apa fungsi motif dan motivasi
dalam diri individu?
3.
Bagaimana tujuan motivasi itu sendiri?
4.
Apa sajakah macam-macam teori
motivasi?
5.
Bagaimana saran bagi
pengembangan motivasi dalam pendidikan?
C.
TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH
a. Tujuan Makalah
1.
Menjelaskan tentang motif dan motivasi
2.
Menjelaskan tentang fungsi motif dan motivasi
3.
Menjelaskan tentang tujuan motivasi
4.
Menjelaskan tentang macam-macam teori motivasi
5.
Menjelaskan tentang saran bagi pengembangan motivasi dalam
pendidikan
b. Manfaat Makalah
1.
Meningkatkan pemahaman tentang motif dan motivasi
2.
Meningkatkan pemahaman tentang fungsi motif dan
motivasi
3.
Meningkatkan pemahaman tentang tujuan motivasi
4.
Meningkatkan pemahaman tentang macam-macam teori
motivasi
5.
Meningkatkan pemahaman tentang saran bagi
pengembangan motivasi dalam pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Motif Dan Motivasi
Motivasi berasal dari kata
motif yang dapat diartikan sebagai sebab-sebab yang
menjadi dorongan tindakan seseorang. Dari pengertian motif tersebut dapat
diturunkan pengertian motivasi sebagai sesuatu yang pokok yang menjadi dorongan
seseorang untuk bekerja. Motif tidak dapat di amati secara langsung , tetapi dapat di
interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau
pembangkit tenga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
Sardiman (2006)
mengemukakan bahwa “motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam
dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.
Motif-motif
dapat di bedakan menjadi tiga, yaitu:
1.
Motif biogenetis, yaitu motif motif yang
berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, missal
lapar, haus, kebutuhan akan kegiatadan istirahat, mengambil nafas, seksualitas, dan sebagainya.
2.
Motif sosiagenetis,yaitu moti-motif yang
berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan orang tersebut berada. Jadi,
motif ini tidak berkembang dari sendirinya, tapi di pengaruhi oleh lingkungan
kebudayaan setempat. Misalnya, keinginan mendengarkan musik, makan pecel, makan cokelat dan lain lain.
3.
Motif teologis, dalam motif ini manusia
adalah sebagai mahluk yang berketuhanan, sehingga ada interaksi antara manusia
dengan Tuhan-Nya, seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari hari, misalnya
keinginan untuk merealisasikan norma-norma sesuai agamanya.
Menurut Menurut Supriyono (2003),
motivasi adalah kemampuan untuk berbuat sesuatu sedangkan motif adalah
kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat sesuatu. Berdasarkan pendapat-pendapat
tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara
sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan
yang dikehendakinya atau mendapat hasil kepuasan yang
diperbuatnya.
B.
Fungsi Motif Dan
Motivasi
1.
Fungsi Motif, yaitu :
a.
Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak.
b.
Motif itu menentukan arah perbuatan.
c.
Motif itu menyeleksi perbuatan kita.
2.
Fungsi Motivasi, yaitu :
a.
Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan. Motivasi
dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
b.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
Artinya motivasi mengarahkan perubahan untuk mencapai yang
diinginkan. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan
yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c.
Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
Artinya mengerakkan tingkah laku seseorang. Selain itu,
motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
C.
Tujuan Motivasi
Secara umum tujuan
motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul
keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh
hasil atau mencapai tujuan tertentu. Misalnya seorang guru tujuan motivasinya
adalah untuk memacu atau menggerakkan para siswanya agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan
pendidikan sesuai yang diharapkan dalam kurikulum sekolah.
Demikian juga tujuan
motivasi jika dilihat dari sudut pandang seorang pekerja. Tujuannya motivasi
itu sendiri adalah:
1. Mempertahankan kestabilan
kerja.
2. Menciptakan disiplin
kerja.
3. Menciptakan suasana dan
hubungan kerja yang baik.
4. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.
5. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan.
Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika
tujuannya jelas dan didasari oleh yang dimotivasikan serta sesuai dengan
kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan
memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang
kehidupan, kebutuhan dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.
D.
Teori Motivasi
Beberapa teori motivasi yang akan dikupas adalah:
1.
Teori Hedonisme
Hedone adalah bahasa Yunani yang berarti kesukaaan, kesenangan
atau kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang
memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan
(hedone) yang bersifat duniawi.
Implikasi dari teori ini adalah setiap orang akan
cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan atau yang mengandung
resiko berat dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan
baginya. Contohnya: Siswa bersorak ria dikarenakan mendengar pengumuman dari
kepala sekolah bahwa guru metematika mereka tidak dapat mengajar kerena sakit.
Menurut teori hedonisme, para siswa tersebut pada contoh di atas harus diberi
motivasi secara tepat agar tidak malas dan mau belajar dengan memenuhi
kesenangannya.
2.
Teori Naluri
Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok
yang dalam hal ini disebut juga naluri yaitu:
a.
Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri: misalnya
mencari makanan jika lapar, mencari perlindungan agar hidup aman.
b.
Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri: misalnya
dorongan ingin tahu, melatih dan mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya.
c.
Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan jenis: misanya
manusia ataupun hewan secara sadar ataupun tidak selalu menjaga agar jenisnya
atau keturunannya tetap berkembang dan hidup.
3.
Teori Reaksi yang Dipelajari
Teori ini berpandangan
bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri tapi berdasarkan
dari pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan ditempat orang tersebut
hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan ditempat ia hidup
dan dibesarkan. Misalnya, seorang pemimpin atau seorang pendidik akan
memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin ataupun pendidik itu
hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan
orang-orang yang dipimpinnya. Dengan mengetahui latar
belakang kebudayaan seseorang kita dapat mengatahui pola tingkah lakunya dan
dapat memahami pula mengapa ia bereaksi atau bersikap yang mungkin berbeda
dengan orang lain dalam menghadapi suatu masalah.
4.
Teori Daya Pendorong
Teori ini merupakan
perpaduan antara “teori naluri” dengan “teori reaksi yang dipelajari”. Daya
pendorong adalah semacam naluri, tapi hanya sutu dorongan kekuatan yang luas
terhadap satu arah yang umum.
Misalnya, suatu daya pendorong pada jenis kelamin yang lain. Setiap orang dalam
semua kebudayaan mempunyai daya pendorong pada jenis kelamin yang lain. Namun,
cara-cara yang digunakan dalam mengejar kepuasan terhadap daya pendorong
tersebut berlainan bagi setiap individu. Menurut teori ini, bila seorang
pemimpin ataupun pendidik
yang ingin memotivasi bawahannya, ia harus mendasarkannya atas daya pendorong,
yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan
yang dimilikinya.
5.
Teori Kebutuhan
Teori ini adalah teori yang banyak dianut sekarang. Teori
kebutuhan beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada
hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun
psikis. Jadi, jika seorang pemimpin atau pendidik ingin memberikan motivasi
kepada seseorang, ia harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan
orang yang akan dimotivasinya.
E.
Saran Bagi
Pengembangan Motivasi Dalam Pendidikan
Mengingat betapa pentingnya peranan motivasi bagi setiap
orang dalam kehidupan sehari-hari dan khususnya bagi dunia pendidikan, berikut
ini beberapa saran dan petunjuk-petunjuk yang mungkin berguna bagi kita.
Untuk mengembangkan motivasi yang baik pada anak-anak
didik kita, di samping kita harus menjauhkan saran-saran yang negatif
yang dilarang oleh agama, yang lebih penting lagi adalah membina pribadi anak
didik agar dalam diri anak-anak terbentuk adanya motif-motif yang mulia, luhur
dan dapat diterima masyarakat. Untuk itu, berbagai usaha dapat dilakukan. Kita
dapat mengatur situasi-situasi baik dalam lingkungan keluarga maupun di sekolah
yang memungkinkan timbulnya persaingan atau kompetisi yang sehat antar anak
didik kita, membangkitkan self-competition dengan jalan menimbulkan
perasaan puas terhadap hasil-hasil dan prestasi yang telah mereka capai, betapa
pun kecil atau sedikitnya hasil yang telah dicapai itu. Membiasakan anak didik
mendiskusikan suatu pendapat atau cita-cita mereka masing-masing yang dapat pula memperkuat motivasi yang baik pada diri
mereka. Tunjukkan kepada mereka dengan contoh-contoh kongkret sehari-hari dalam
masyarakat bahwa dapat tercapai atau tidaknya suatu maksud atau tujuan sangat
bergantung pada motivasi apa yang mendorongnya untuk mencapai maksud atau
tujuan itu.
Pada umumnya motivasi intrinsik lebih kuat dan lebih baik
daripada motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu, bangunkanlah motivasi intrinsik
pada anak-anak didik kita. Agar anak didik mau belajar dan bekerja bukan karena
takut dimarahi, dihukum, mendapat angka merah, atau takut tidak lulus dalam
ujian. Akan tetapi
ia akan aktif, bekerja sendiri tanpa suruhan atau paksaan orang lain.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kata motif yang dapat diartikan sebagai sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan
seseorang
Sedangkan motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat hasil kepuasan yang diperbuatnya.
Motif dan motivasi
memiliki fungsi diantaranya:
1.
Fungsi Motif, yaitu :
a.
Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak.
b.
Motif itu menentukan arah perbuatan.
c.
Motif itu menyeleksi perbuatan kita.
2.
Fungsi Motivasi, yaitu :
a.
Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
b.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
c.
Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
Tujuannya motivasi itu
sendiri adalah:
a.
Mempertahankan kestabilan kerja.
b.
Menciptakan disiplin kerja.
c.
Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
d.
Mempertinggi rasa tanggung
jawab terhadap tugasnya.
e.
Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan
Beberapa teori motivasi yang akan dikupas adalah:
1. Teori Hedonisme
2.
Teori Naluri
3.
Teori Reaksi yang Dipelajari
4.
Teori Daya Pendorong
5.
Teori Kebutuhan
Saran Bagi
Pengembangan Motivasi dalam Pendidikan yaitu untuk mengembangkan motivasi yang baik pada anak-anak
didik kita, di samping kita harus menjauhkan saran-saran yang negatif
yang dilarang oleh agama, yang lebih penting lagi adalah membina pribadi anak
didik agar dalam diri anak-anak terbentuk adanya motif-motif yang mulia, luhur
dan dapat diterima masyarakat.
B.
Saran
Adapun saran yang
dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu
menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan
salah satunya dengan cara mempelajari makalah ini. mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat untuk kita ke depannya. Amiinn.
DAFTAR PUSTAKA
Unsa. (2013). Psikologi Motivasi. [Online].
Tersedia: http://el-unsa.blogspot.com/2013/01/psikologi-motivasi.html.
[17 Desember 2014]
____. (2010). Pengertian dan Tujuan
Motivasi. [Online]. Tersedia: http://semangatinspirasi.blogspot.com/2012/07/pengertian-dan-tujuan-motivasi.html.
[17 Desember 2014]
Nuraeni. (2013). Pengertian
Motivasi Fungsi serta Jenis. [Online]. Tersedia: http://neyynuraeni.blogspot.com/2013/02/pengertian-motivasi-fungsi-serta-jenis.html. [17
Desember 2014]
terima kasih tulisannya. hal ini membantu pengetahuan saya tentang motif dan motivasi
BalasHapus