Minggu, 04 Januari 2015

MOTIF DAN TEORI MOTIVASI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang berprilaku. (Usman, 2006). Sedangkan pakar psikologi lain dalam Slavin (2011) mengatakan motivasi sebagai proses internal yang mengaktifkan, menuntun dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Dalam bahasa sederhana, motivasi adalah sesuatu yang menyebabkan anda melangkah, membuat anda tetap melangkah dan menentukan kemana anda mencoba melangkah. Berdasarkan rumusan tersebut motivasi merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motivasi, namun juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari 2 dalam pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus memiliki motivasi agar dapat mencapai sesuatu hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam hal ini adalah ingin memahami lebih dalam tentang motivasi, fungsi motivasi, tujuan motivasi, teori motivasi dan saran sebagai pengembangan motivasi dalam pendidikan.
B.     RUMUSAN MASALAH
         1.         Apa yang dimaksud dengan Motif dan Motivasi?
         2.         Apa fungsi motif dan motivasi dalam diri individu?
         3.         Bagaimana tujuan motivasi itu sendiri?
         4.         Apa sajakah macam-macam teori motivasi?
         5.          Bagaimana saran bagi pengembangan motivasi dalam pendidikan?

C.     TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH
a.       Tujuan Makalah
1.      Menjelaskan tentang motif dan motivasi
2.      Menjelaskan tentang fungsi motif dan motivasi
3.      Menjelaskan tentang tujuan motivasi
4.    Menjelaskan tentang macam-macam teori motivasi
5.      Menjelaskan tentang saran bagi pengembangan motivasi dalam pendidikan
b.      Manfaat Makalah
1.      Meningkatkan pemahaman tentang motif dan motivasi
2.      Meningkatkan pemahaman tentang fungsi motif dan motivasi
3.      Meningkatkan pemahaman tentang tujuan motivasi
4.    Meningkatkan pemahaman tentang macam-macam teori motivasi
5.      Meningkatkan pemahaman tentang saran bagi pengembangan motivasi dalam pendidikan















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Motif Dan Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang. Dari pengertian motif tersebut dapat diturunkan pengertian motivasi sebagai sesuatu yang pokok yang menjadi dorongan seseorang untuk bekerja. Motif tidak dapat di amati secara langsung , tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
Sardiman (2006) mengemukakan bahwa “motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.
Motif-motif dapat di bedakan menjadi tiga, yaitu:
1.      Motif biogenetis, yaitu motif motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, missal lapar, haus, kebutuhan akan kegiatadan istirahat, mengambil nafas, seksualitas, dan sebagainya.
2.      Motif sosiagenetis,yaitu moti-motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan orang tersebut berada. Jadi, motif ini tidak berkembang dari sendirinya, tapi di pengaruhi oleh lingkungan kebudayaan setempat. Misalnya, keinginan mendengarkan musik, makan pecel, makan cokelat dan lain lain.
3.      Motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai mahluk yang berketuhanan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan Tuhan-Nya, seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari hari, misalnya keinginan untuk merealisasikan norma-norma sesuai agamanya.
Menurut Menurut Supriyono (2003), motivasi adalah kemampuan untuk berbuat sesuatu sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat sesuatu. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat hasil kepuasan yang diperbuatnya.
B.     Fungsi Motif Dan Motivasi
1.      Fungsi Motif, yaitu :
a.       Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak.
b.      Motif itu menentukan arah perbuatan.
c.       Motif itu menyeleksi perbuatan kita.
2.      Fungsi Motivasi, yaitu :
a.       Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b.      Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
Artinya motivasi mengarahkan perubahan untuk mencapai yang diinginkan.  Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c.       Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
Artinya mengerakkan tingkah laku seseorang. Selain itu, motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.

C.    Tujuan Motivasi
Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Misalnya seorang guru tujuan motivasinya adalah untuk memacu atau menggerakkan para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan dalam kurikulum sekolah.
Demikian juga tujuan motivasi jika dilihat dari sudut pandang seorang pekerja. Tujuannya motivasi itu sendiri adalah:
1.      Mempertahankan kestabilan kerja.
2.      Menciptakan disiplin kerja.
3.      Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
4.       Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.
5.       Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan.
Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan didasari oleh yang dimotivasikan serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.
D.    Teori Motivasi
Beberapa teori motivasi yang akan dikupas adalah:
1.       Teori Hedonisme
Hedone adalah bahasa Yunani yang berarti kesukaaan, kesenangan atau kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi.
Implikasi dari teori ini adalah setiap orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan atau yang mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya. Contohnya: Siswa bersorak ria dikarenakan mendengar pengumuman dari kepala sekolah bahwa guru metematika mereka tidak dapat mengajar kerena sakit. Menurut teori hedonisme, para siswa tersebut pada contoh di atas harus diberi motivasi secara tepat agar tidak malas dan mau belajar dengan memenuhi kesenangannya.

2.       Teori Naluri
Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang dalam hal ini disebut juga naluri yaitu:
a.       Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri: misalnya mencari makanan jika lapar, mencari perlindungan agar hidup aman.
b.      Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri: misalnya dorongan ingin tahu, melatih dan mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya.
c.       Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan jenis: misanya manusia ataupun hewan secara sadar ataupun tidak selalu menjaga agar jenisnya atau keturunannya tetap berkembang dan hidup.
3.       Teori Reaksi yang Dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri tapi berdasarkan dari pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan ditempat orang tersebut hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan ditempat ia hidup dan dibesarkan. Misalnya, seorang pemimpin atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin ataupun pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya. Dengan mengetahui latar belakang kebudayaan seseorang kita dapat mengatahui pola tingkah lakunya dan dapat memahami pula mengapa ia bereaksi atau bersikap yang mungkin berbeda dengan orang lain dalam menghadapi suatu masalah.
4.       Teori Daya Pendorong 
Teori ini merupakan perpaduan antara “teori naluri” dengan “teori reaksi yang dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri, tapi hanya sutu dorongan kekuatan yang luas terhadap satu arah yang umum. Misalnya, suatu daya pendorong pada jenis kelamin yang lain. Setiap orang dalam semua kebudayaan mempunyai daya pendorong pada jenis kelamin yang lain. Namun, cara-cara yang digunakan dalam mengejar kepuasan terhadap daya pendorong tersebut berlainan bagi setiap individu. Menurut teori ini, bila seorang pemimpin ataupun pendidik yang ingin memotivasi bawahannya, ia harus mendasarkannya atas daya pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.
5.       Teori Kebutuhan
Teori ini adalah teori yang banyak dianut sekarang. Teori kebutuhan beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun psikis. Jadi, jika seorang pemimpin atau pendidik ingin memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan orang yang akan dimotivasinya.

E.     Saran Bagi Pengembangan Motivasi Dalam Pendidikan
Mengingat betapa pentingnya peranan motivasi bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari dan khususnya bagi dunia pendidikan, berikut ini beberapa saran dan petunjuk-petunjuk yang mungkin berguna bagi kita.
Untuk mengembangkan motivasi yang baik pada anak-anak didik kita, di samping kita harus menjauhkan saran-saran  yang negatif yang dilarang oleh agama, yang lebih penting lagi adalah membina pribadi anak didik agar dalam diri anak-anak terbentuk adanya motif-motif yang mulia, luhur dan dapat diterima masyarakat. Untuk itu, berbagai usaha dapat dilakukan. Kita dapat mengatur situasi-situasi baik dalam lingkungan keluarga maupun di sekolah yang memungkinkan timbulnya persaingan atau kompetisi yang sehat antar anak didik kita, membangkitkan self-competition dengan jalan menimbulkan perasaan puas terhadap hasil-hasil dan prestasi yang telah mereka capai, betapa pun kecil atau sedikitnya hasil yang telah dicapai itu. Membiasakan anak didik mendiskusikan suatu pendapat atau cita-cita mereka masing-masing yang dapat pula memperkuat motivasi yang baik pada diri mereka. Tunjukkan kepada mereka dengan contoh-contoh kongkret sehari-hari dalam masyarakat bahwa dapat tercapai atau tidaknya suatu maksud atau tujuan sangat bergantung pada motivasi apa yang mendorongnya untuk mencapai maksud atau tujuan itu.
Pada umumnya motivasi intrinsik lebih kuat dan lebih baik daripada motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu, bangunkanlah motivasi intrinsik pada anak-anak didik kita. Agar anak didik mau belajar dan bekerja bukan karena takut dimarahi, dihukum, mendapat angka merah, atau takut tidak lulus dalam ujian. Akan tetapi ia akan aktif, bekerja sendiri tanpa suruhan atau paksaan orang lain.

























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kata motif yang dapat diartikan sebagai sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang Sedangkan motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat hasil kepuasan yang diperbuatnya.
Motif dan motivasi memiliki fungsi diantaranya:
1.      Fungsi Motif, yaitu :
a.       Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak.
b.      Motif itu menentukan arah perbuatan.
c.       Motif itu menyeleksi perbuatan kita.
2.      Fungsi Motivasi, yaitu :
a.       Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
b.      Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
c.       Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
Tujuannya motivasi itu sendiri adalah:
a.       Mempertahankan kestabilan kerja.
b.      Menciptakan disiplin kerja.
c.       Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
d.       Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.
e.       Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan
Beberapa teori motivasi yang akan dikupas adalah:
1.      Teori Hedonisme
2.      Teori Naluri
3.      Teori Reaksi yang Dipelajari
4.      Teori Daya Pendorong 
5.      Teori Kebutuhan
Saran Bagi Pengembangan Motivasi dalam Pendidikan yaitu untuk mengembangkan motivasi yang baik pada anak-anak didik kita, di samping kita harus menjauhkan saran-saran  yang negatif yang dilarang oleh agama, yang lebih penting lagi adalah membina pribadi anak didik agar dalam diri anak-anak terbentuk adanya motif-motif yang mulia, luhur dan dapat diterima masyarakat.
B.     Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari makalah ini. mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke depannya. Amiinn. 



 
DAFTAR PUSTAKA

Unsa. (2013). Psikologi Motivasi. [Online]. Tersedia: http://el-unsa.blogspot.com/2013/01/psikologi-motivasi.html. [17 Desember 2014]
____. (2010). Pengertian dan Tujuan Motivasi. [Online]. Tersedia: http://semangatinspirasi.blogspot.com/2012/07/pengertian-dan-tujuan-motivasi.html. [17 Desember 2014]
Nuraeni. (2013). Pengertian Motivasi Fungsi serta Jenis. [Online]. Tersedia: http://neyynuraeni.blogspot.com/2013/02/pengertian-motivasi-fungsi-serta-jenis.html. [17 Desember 2014]

1 komentar:

  1. terima kasih tulisannya. hal ini membantu pengetahuan saya tentang motif dan motivasi

    BalasHapus